Transportasi layaknya jembatan menuju kebahagiaan dan atau kesengsaraan , ungkapan itu tepat sekali untuk menggambarkan hubungan antara transportasi dengan yang namanya kecelakaan . Sebagaimana kita tahu bahwa transportasi adalah cara untuk mempermudah akses manusia menuju ke tempat – tempat yang ingin dia tujui . Apabila , ia bisa pergi dan kembali lagi ke rumah atau tempat dimana ia berasal itu mungkin sebuah keberuntungan atau kebahagiaan yang tidak ia ketahui , namun apabila ia tertimpa yang namanya kecelakaan . Mungkin itu akan menjadi sebuah kesialan atau kesengsaraan yang ia terima .
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai transportasi layaknya sebuah jembatan menuju kebahagiaan atau kesengsaraan, sepertinya perlu dibuat beberapa ilustrasi untuk lebih dimengerti .
Misalkan , seorang kepala rumah tangga yang tiap hari kerjanya itu tak lepas dengan yang namanya kendaraan bermotor , katakanlah ia seorang tukang ojek . Tujuannya hanya satu yaitu , mencari uang untuk dapat menghidupi Istri dan Anak – anaknya . Kehidupannya hanya bergantung pada kendaraan tersebut , ia rela diterpa panas teriknya matahari , diterpa angin malam , dinginnya hujan hanya demi keluarga yang ia cintai . Dan apabila , ia mendapatkan banyak rejeki , setelah itu dapat memenuhi kebutuhan keluarganya . Itu adalah kebahagiaan yang ia rasakan dengan keluarganya yang tak pernah diketahui atau bahkan dirasakan oleh orang lain . Semuanya , termasuk kebahagiaanya berasal dari sepeda motor yang ia miliki .
Dari ilustrasi di atas , bisa digambarkan bahwa yang namanya transportasi itu sangat diperlukan dan berperan penting dalam kehidupan manusia untuk kebahagiaan yang akan Ia capai . Entah itu untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau kepentingan lainnya .
Jika ilustrasi di atas menggambarkan bahwa transportasi adalah jembatan menuju kebahagiaan , apa jadinya bila transportasi berubah menjadi sebuah kesengsaraan ???
Misalkan kepala rumah tangga yang kegiatannya sehari – hari adalah tukang ojek tersebut sedang mencari nafkah bagi keluarganya . Di tengah kesibukannya dalam mencari nafkah bagi keluarganya , ketika sedang berkendara . Tukang ojek tersebut , teringat akan kebutuhan keluarganya yang harus ia penuhi , uang sekolah anak – anaknya serta kebutuhan – kebutuhan lainnya . Karena berbagai macam hal yang dipikirkannya , Ia pun menjadi tidak begitu berkonsentrasi pada jalanan dan kendaraan yang Ia kendarai . Dampaknya Ia pun menabrak kendaraan yang berada di depannya dan terjatuh hingga luka – luka .
Ilustrasi di atas menunjukkan transportasi adalah sebuah kesengsaraan , karena kepala rumah tangga tersebut tertimpa kecelakaan yang mengakibatkan dirinya luka – luka serta sepeda motornya rusak . Akibatnya Ia pun tidak bisa mencari nafkah dengan keadaan seperti itu serta kendaraan sepeda motornya yang harus diperbaiki , belum lagi kebutuhan keluarganya yang harus Ia penuhi . Itu semua mengakibatkan depresi bagi dirinya , bukannya mendapat pemasukan , tetapi Ia harus mengeluarkan banyak uang untuk memperbaiki sepeda motornya serta memulihkan dirinya dari luka – luka yang Ia dapati . Itu adalah gambaran bagaimana jadinya ketika transportasi dapat berubah menjadi suatu hal yang sangat menyengsarakan apabila pengemudinya tertimpa sebuah kecelakaan .
Namun , pada kenyataannya masyarakat seperti tidak menghiraukan akan apa jadinya apabila diri mereka tertimpa yang namanya kecelakaan atau bahkan membayangkan bagaimana sengsaranya ketika tertimpa kecelakaan . Karena beberapa dari mereka masih saja ngebut ketika berkendara , mabuk , dan lain – lainnya yang dapat mengurangi konsentrasi ketika berkendara kendaraan bermotor .
Karya : Brandon Kristiano Noya "ini merupakan salinan kecil dari Karya Tulis yang dibuat untuk lomba Karya Tulis
![]() |
Juara 3 pada saat tingkat kota |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar