All About SMA Pertiwi Ambon: Kisah Gambret Band

Awalnya, saya mengikuti beberapa kegiatan TSC, dan mendapat info bahwa sekolah2 dpat membuat jinggle untuk dijadikan Nsp. Saya pun mulai berpikir bahwa Sekolah kami mampu kok untuk membuat itu .. ? saya bisa menggali semua potensi yang dimiliki teman2 saya .. !! Akhirnya, saya berhasil mengumpulkan beberapa siswa yang memang memiliki potensi dan bakat di bidang musik. Setelah melalui proses dan pertimbangan, akhirnya ditemukanlah Yano (Vokalis, gitaris), Jusup (Vokalis, Gitaris), Ari (gitaris), dan Michael (vokalis), tak lupa saya Brandon (Manager ----> sebenarnya ini diminta teman2, karena kalau bukan saya yg manager, mreka tak mau membuat lagu dan rekaman untuk pembuatan Nsp)

*****

Gambret Band merupakan sebuah band atas hasil kerja sama antara Sekolah kami bersama dengan Telkomsel dalam proses pembuatan Nsp Sekolah.

Pagi itu, setelah bel sekolah berbunyi menandakan waktunya istirahat. Kami berlima pun berkumpul di ruang OSIS, yah .. setelah seleksi dan beberapa pertimbangan. Akhirnya saya berhasil mengumpulkan beberapa siswa untuk membentuk sebuah band sekolah, sebelumnya saya telah meminta teman saya yang bernama Yano, yang memang cukup handal dalam bermain gitar, bernyanyi, serta menciptakan lagu, untuk membuat sebuah lagu agar dapat dijadikan NSp Sekolah kami.

Di ruang OSIS tersebut, mereka berempat mulai latihan seperti biasanya. Dengan diiringi 3 buah gitar, dimana 2 diantara mereka yang bermain gitar pun bernyanyi, serta ditambah seorang lagi. Mereka menyanyikan lagu hasil ciptaan kreativitas SMA PERTIWI Ambon. Siswa - siswa lain mulai berdatangan dan bernyanyi bersama. Sementara itu, saya sibuk mengisi formulir pembuatan Nsp, terdapat 1 kendala dalam pengisian formulir tersebut, yaitu kami belum menentukan nama dari band kami. Padahal, formulir tersebut sudah mesti dimasukkan hari ini ***

Bel sekolah pun berbunyi, menandakan waktunya pulang. Namun, kami berlima masih belum menemukan nama untuk band ini. Yah .. Mau gimana lagi ... ?? dengan waktu yang sudah tidak ada lagi, kami pun memutuskan untuk pergi membawa formulir tersebut ke kantor Telkomsel Ambon, selagi di dalam perjalanan. Kami berlima memikirkan berbagai macam nama untuk Band Sekolah ini.

Setelah sampai, di kantor Telkomsel. Kami pun bertemu dengan Pak Venty, beliau merupakan penanggung jawab atas kegiatan Telkomsel School Community. Kami berlima sempat tertawa satu sama lain, karena kami masih belum menemukan nama yang tepat. Pak Venty pun memberikan waktu agar kami bisa berunding mengenai nama band tersebut.

Tiba2 muncul usul dari salah satu teman kami, dimana kami berlima memberikan opini masing2 mengenai nama yang tepat. Setelah memberikan calon nama band, ia pun menyuruh kami untuk GAMBRET (sama seperti Hom Pim Pa). Maka, kata Pak Venty "Mengapa tidak menggunakan nama Gambret saja .. ? GAMBRET BAND .. ??" . Kami saling melihat satu sama lain, dan tertawa menyetujui nama tersebut. GAMBRET BAND, nama yang ditemukan melalui proses yang tidak disengaja dan agak lama :D :D :D. Saya pun menulis nama tersebut pada form. yang tersedia .. !!

***

22 Maret 2011, kami memulai proses rekaman lagu yang berjudul Tempat Kita Berpijar (SMA PERTIWI) untuk selanjutnya dibuat menjadi Nsp. Didampingi, oleh Pak guru seni, Pihak Tsel, serta 1 lagi teman kami. Dalam proses rekaman sempat terjadi beberapa halangan, diantaranya yang paling awal adalah di studio rekaman, tidak ada gitar akustik. Maka hal itu membuat kami kebingungan, kami pun menghubungi teman - teman lainnya yang memiliki gitar, akhirnya saya bersama dengan michael pergi mengambil 1 gitar di sekolah, karena gitar 1 lagi senarnya telah putus, serta 1 lagi di rumah teman kami, kami diantar oleh pihak Tsel. Rekaman pun berlanjut. Hingga akhirnya selesai sekitar pukul 19.25 WIT. Dan, kami semua kembali ke rumah masing - masing :)

***

26 Maret 2011 kami mendapat job, untuk melakukan promo Nsp serta mengisi acara yang diselenggarakan oleh pihak Telkomsel, dalam hal ini TSC. Dimana, kegiatan tersebut adalah TSC DANCE FESTIVAL ... !! Satu lagi masalah muncul, yaitu kami kekurangan 1 gitar ditambah salah satu personil dari gambret band yang bernama Adhie tidak bisa datang pada saat itu karena dilarang oleh Ayahnya, padahal ia seorang gitaris pada melodi yang memang memiliki peran penting, tapi ya sudahlah..Beruntungnya, Pak guru datang membawa gitar yang ia pinjam agar kami dapat mengisi acara tersebut. Bukan cuma itu saja, pada saat isi acara ... Ternyata tidak ada stand mic, serta kekurangan mic. yang akhirnya saya pun menjadi korban !! saya disuruh untuk menjadi stand mic bagi mereka .. hahahah :D, serta mereka pun harus berbagi mic lagi. Hari itu emang kurang memuaskan, karena suara yang didengar tidak maksimal, suara gitar juga tidak maksimal. Hal ini, disebabkan karena kekurangannya mic serta stand mic. Namun, kami mendapat respon yang baik dari masyarakat dan ini adalah pengalaman bagi kami... TERIMA KASIH TELKOMSEL :)